Jakarta, 10 April 2023 – Holding Perkebunan Nusantara terus mengakselerasikan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), sebagai salah satu satu inisiatif strategis PTPN Group dalam mendukung Program Strategis Nasional (PSN) yang telah dicanangkan Pemerintah.
Hal tersebut disampaikan Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani, dalam Focus Group Discution (FGD) bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Rabu (05/04/2023).
Abdul Ghani menyampaikan, program PSR merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit nasional. “PTPN Group, ke depan akan terus memperluas lahan sawit yang akan berdampak pada peningkatkan produksi CPO,” ujarnya.
Abdul Ghani mengungkapkan, guna mencapai tujuan tersebut, butuh pola-pola kerja yang tepat serta dorongan dari seluruh pihak melalui peran masing-masing. “Termasuk misalnya terkait dengan kemitraan yang terjalin antara para petani, koperasi, dan perusahaan. Itu harus benar-benar kita perbaiki untuk program PSR yang berkelanjutan,” paparnya.
Lebih lanjut Abdul Ghani mengatakan, salah satu upaya percepatan inisiatif strategis PTPN Group adalah dengan mengintegrasikan grup usaha melalui pembentukan tiga subholding, yakni PalmCO, SugarCo, dan SupportingCo.
“Dengan diproyeksikannya PalmCo menjadi perusahaan sawit terbesar di dunia, maka kita optimis dapat mewujudkan ketahanan pangan dan energi, sebagaimana dengan rencana strategis pemerintah dalam Proyek Strategis Nasional (PSN),” ungkap Abdul Ghani.
Inisiatif strategis lain yang dilakukan Holding Perkebunan Nusantara dalam mendukung PSN adalah terkait hilirisasi sektor pangan, guna mencapai target swasembada gula konsumsi di 2028 dan gula industri pada 2030 mendatang. “Strategi yang dilakukan PTPN Group, antara lain melalui peningkatan luas areal lahan, produktivitas tebu, peningkatan rendemen gula, serta melakukan bimbingan teknis dan membantu menfasilitasi petani binaan melalui PT SGN (SugarCo),” tambah Abdul Ghani.
Selain inisiatif-inisiatif tersebut, Abdul Ghani juga mengatakan, bahwa PTPN Group terus melakukan pengembangan agrowisata yang mengedepankan dampak lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan, sesuai dengan prinsip-prinsip ESG Environmental (Lingkungan), Social (Sosial), dan Governance (Tata Kelola Perusahaan).
Beberapa prinsip yang secara konsisten dijalankan, antara lain seperti memiliki sistem manajemen lingkungan ISO 14001, mengidentifikasi area konservasi dan membuat rencana penjagaan keanekaragaman hayati, hingga membuat peta dan rencana implementasi manajemen sampah dan limbah yang memaksimalkan circularity, seperti yang telah diimplementasikan di Nimo Highland Pangalengan, Bandung, Jawa Barat.
“Dengan penerapan prinsip-prinsip ESG tersebut, diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap berbagai aspek, mulai dari keberlangsungan lingkungan wisatawan, hingga menjadi daya tarik buat investor,” ujar Abdul Ghani.