Menteri BUMN Erick Thohir melakukan kick off Revitalisasi Industri Gula Nasional untuk Ketahanan Pangan dan Energi pada Senin (10/10) di Kebun Tebu Temugiring Mojokerto, Jawa Timur. Kick off ini sekalian menandakan di-launching-nya Sugar Company atau PT Sinergi Gula Nusantara yang telah dibentuk pada tgl 17 Agustus 2022 yang lalu. PT SGN menjadi tulang punggung ketahanan pangan dan salah satu penggerak ketahanan energi nasional.
Turut hadir Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, Anggota VII BPK Hendra Susanto, Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Mohammad Abdul Ghani, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Bupati Kabupaten Mojokerto Ikfina Fatmawati.
Restrukturisasi menyeluruh terhadap bisnis gula PTPN Group diharapkan akan mempercepat swasembada gula untuk kedaulatan pangan, serta mendorong terwujudnya energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani mengatakan, “Kami telah menyusun rencana aksi, pencapaian, dan tindak lanjut terhadap integrasi PTPN Group, khususnya melalui SugarCo, guna mewujudkan swasembada gula konsumsi pada tahun 2028 dan gula industri pada tahun 2030, peningkatan kesejahteraan petani tebu melalui peningkatan produktivitas dan rendemen, juga menjaga stok gula konsumsi untuk stabilisasi harga.”
SugarCo merupakan wujud dari akselerasi transformasi bisnis di holding klaster perkebunan dan kehutanan, selain PalmCo dan SupportingCo. Sebagai entitas tunggal dari 36 pabrik gula (PG) milik PTPN Group, SugarCo akan menjadi perusahaan gula terbesar di Indonesia dengan proyeksi pengembangan lahan tebu nasional. Berkolaborasi dengan Perhutani dan petani tebu hingga mencapai 700 ribu hektare pada tahun 2030 mendatang. Jika SugarCo sudah memiliki luas lahan sebagaimana yang ditargetkan, maka akan mampu menguasai 60%-70% pasar gula nasional. Sehingga diharapkan akan menghilangkan impor gula yang selama ini menjadi permasalahan dan kekhawatiran para petani tebu.