Pilih Laman

Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

Emisi Gas Rumah Kaca

Sebagai perusahaan yang berorientasi pada keberlanjutan, PTPN berkomitmen untuk ikut membangun kepedulian terhadap lingkungan sebagai bentuk dukungan terhadap Perjanjian Paris. PTPN menyadari betapa penting pengembangan bisnis berbasis prinsip keberlanjutan, dan telah menunjuk Kepala Divisi Bisnis Strategis & Sustainability (DBSS) sebagai penanggung jawab pelaksanaan upaya PTPN dalam topik ini, di bawah pengawasan langsung dari Wakil Direktur Utama.

Langkah awal PTPN untuk membuat strategi reduksi emisi GRK adalah dengan melakukan inventarisasi emisi GRK baik cakupan 1 (langsung) maupun cakupan 2 dan cakupan 3 (tidak langsung) di sepanjang rantai nilai perusahaan. Di tahun 2022, PTPN bekerja sama dengan Bureau Veritas untuk melakukan perhitungan inventarisasi emisi GRK. Emisi yang diinvetarisasi dan dilaporkan terdiri dari emisi langsung, berasal dari dalam batas kerja sebenarnya dari seluruh unit PTPN dan emisi tidak langsung, yang berasal dari rantai nilai perusahaan dan personel terkait (karyawan, tamu, klien).

Sepanjang tahun 2022, emisi cakupan 1 PTPN tahun 2022 sebesar 1.968.869 ton CO2e, dan emisi cakupan 2 PTPN tahun 2022 sebesar 197.553 ton CO2e. Sehingga, total emisi cakupan 1 & 2 adalah 2.166.403 ton CO2e.

Mengacu kepada hasil inventarisasi tersebut, perusahaan berfokus kepada emisi cakupan 1,2 dan 3 menimbang kontribusi emisi yang lebih signifikan. PTPN juga mencatat adanya kontribusi negatif emisi GRK Land Use, Land Use Change, and Forestry dari carbon-stock Gain area perkebunan perusahaan (yang sudah di net-off dengan carbon-stock Loss dari penanaman kembali, penebangan pohon, penipisan areal, dan sebagainya), namun perusahaan tetap berupaya untuk mengurangi keluaran emisi langsung dari operasi perusahaan guna berkontribusi maksimal kepada pengurangan emisi GRK.

Kedepannya, PTPN memiliki rencana roadmap dekarbonisasi dengan komitmen untuk mengurangi, sampai dengan tahun 2030, 48% dari total emisi GRK dengan posisi tahun 2021 sebagai baseline.

Untuk mencapai target tersebut, PTPN telah mengambil beberapa langkah untuk mengurangi emisi GRK dari proses operasional PTPN untuk mendorong berkelanjutan kinerja lingkungan. Inisiatif yang telah dimulai di PTPN di antara lain adalah:

1. Inisiatif Zero POME
Penangkapan emisi Metane dari limbah cair POME (Palm Oil Mill Effluent), di mana biogas yang dihasilkan dapat digunakan untuk menambahkan pembakaran di boiler (Co-Firing), membangkitkan listrik (PLTBg), serta dikompresi menjadi BioCNG.

2. Meningkatkan Pengelolaan Lahan Gambut
Pengurangan emisi lahan gambut melalui water management dengan membuat kanal di dalam kebun dan pintu air di sisi luar kebun, untuk mengatur ketinggian kedalaman gambut di dalam air (dari ketinggian 80 cm ditargetkan menjadi 40 cm).

3. Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia
Menggunakan tandan kosong (by product dari pengolahan kelapa sawit) dan land application dari POME. Dalam mengoptimalisasi penggunaan POME dan Tandan Kosong untuk dijadikan pupuk, penggunaan pupuk kimia dan emisi dari kandungan pupuk tersebut dapat berkurang.

4. Mengurangi Penggunaan Pestisida
Melakukan upaya untuk mengurangi penggunaan pestisida (glifosat) untuk mengurangi emisi CO2 yang dihasilkan dengan cara manual weeding untuk daerah aliran sungai, ground cover management, dan selektif weeding management.

5. Inisiatif lainnya yang berkaitan dengan pengurangan emisi GRK terkait dengan energi